Saturday, April 5, 2014

Kampanye Pemilu 2014 ? Ini Curhat dan Saran dari Saya Sebagai seorang Partisipan

Assalaamu'alaikum..

Seperti yang diketahui bahwa hari ini, 5 April 2014 adalah hari terakhir parpol berkampanye.

 Sebenarnya banyak sekali unek-unek atau pendapat yang ingin Saya (Imam Zatnika W) sampaikan.  Ya memang, ini adalah apa yang Saya rasakan sendiri, berdasarkan pengalaman sendiri, yang secara sadar dan waras.

Ok, sebenarnya pemilu pada tahun ini, ataupun pemilu periode sebelumnya, bahkan pemilu periode berikutnya, bukannya sama saja ? Bukankah sama saja, meskipun berkoar-koar kampanye, tetap HATI adalah milik sendiri ? Yang jelas, kampanye yang bersifat berlebihan sangat menghamburkan uang ! Bahkan di beberapa daerah bisa menjadi lapangan usaha bagi orang yang ikut kampanye.  Hari ini memakai baju merah, besoknya make baju kuning,  besoknya lagi pake baju biru, dan seterusnya sampai kampanye selesai. :3  Akhirnya apa ? Si relawan kampanye gak nyoblos yang dia ikut berkampanye :3 :v  Tapi malah nyoblos yang "sesuai" dengan keyakinan hati dan dimengerti dengan pikirannya. Akhirnya apa ? Si caleg kena TROLL. xD

Sebagai contoh, lihat saja ketika pasangan Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta saat (no sara) mencalonkan menjadi gubernur, pasangan tersebut gak berkoar-koar kampanye yang berlebihan atau banyak masang foto/gambar segede GABAN yang ngalangi pemandangan.  Apa mereka gak mikir yah ? Kadang masyarakat itu RISIH gitu ngeliat foto-foto wajah "orang" yang gak dikenal tiba-tiba ada tulisan " COBLOS SAYA DARI PARTAI BLA..BLA..BLA".  Apa sih yang ada di pikirannya ???  Apa bisa menang dengan cara seperti itu ?? :3 Coba deh dipikir bolak balik.  Bayangkan jika Anda yang mencalonkan menjadi orang yang mencoblos, apa Anda mau memilih caleg yang seperti itu ? :3 Ingat, masyarakat sudah PINTAR !  Pintar menentukan pilihan pemimpin yang baik dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Seperti yang Saya katakan sebelumnya, ini cuma sekedar "curhat" apa yang Saya rasakan.  Seharusnya, siapapun yang mencalonkan diri menjadi CALEG ataupun CAPRES, berikanlah kredibilitas yang bagus dengan perwujudan HASIL KERJA NYATA pada saat dia menjabat.  Kalo kayak gini, apa bedanya dengan orang yang "baik kalau ada maunya".  Terus apa Saya mau nyoblos orang yang seperti itu ??? BIG NOOO.  Saya mau Negeri ini menjadi BAIK dengan dipimpin orang yang baik.  Saya ingin negeri ini tegak aturan dengan dipimpin orang yang tegas.

Banyak sekali tema-tema yang disuguhkan oleh CALEG maupun CAPRES.  Mulai dari tema "etnis" sampai dengan tema "agama".  Saya Islam (no sara) dan Saya sangat cinta dengan agama Saya.  Tapi bukan berarti bahwa Saya serta merta memilih CALEG yang islami, yang berkampanye secara islami, bukan, bukan seperti itu.  Negara ini adalah negara pancasila yang didasarkan UUD 1945, dan juga kepribadian itu tidak bisa dinilai dengan agama, ingat ini masalah DUNIA, masalah akhirat yang penting taat Allah SWT dan Rosululloh SAW sesuai dengan Q.S Annisa ayat 13 dan 14.  Kalu masalah dunia, yang penting, siapapun pemimpinnya, dari golongan mana saja, etnis mana saja, asalkan dia bisa membuat Indonesia ke arah yang lebih baik, memberantas korupsi, meningkatkan kesejahteraan perekonomian rakyat, itu sudah lebih dari CUKUP.

Khusus bagi saudara-saudara Saya yang Islam, Saya tau apa yang saudara-saudara risaukan jika negeri pancasila ini dipimpin oleh pemimpin yang non islam.  Saya juga tahu dali-dalil di dalam Al-Quran maupun Al-Hadits tentang kepemimpinan / umaro.  Sekarang bukan saatnya seperti itu, sekarang yang dibutuhkan warga Indonesia adalah Pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyat dan bisa memberantas korupsi !

Kalau tujuan menjadi caleg ataupun capres ada udang di balik batu, atau dijadikan sebagai ladang usaha, SALAH BESAAAR :3  Caleg itu WAKIL RAKYAT.  Seorang pemimpin itu adalah yang paling susahnya orang dan yang paling  ribetnya orang selain orang yang dipimpinnya. Kenapa ? Pemimpin harus mengayomi, melindungi, memelihara, menguatkan, membina, dan masih baanyak yang lainnya. Sedangkan rakyat hanya menunggu perintah dari pimpinan saja.

Saya mau ngasih saran bagi caleg untuk periode berikutnya (jika Ada caleg yang baca artikel Saya)  Jika Anda ingin memenangkan "hati" rakyat, tolong perhatikan beberapa poin di bawah ini.

Bangun Kredibilitas (rasa percaya) Masyarakat

Ini memang susah, tapi inilah kuncinya.  Jika memang niat Anda baik, berikanlah rasa percaya kepada masyarakat bahwa Anda memang pantas untuk membina Negeri ini.  Kerja itu jangan ingin terpakai oleh BOS.  Ada dan gak ada BOS, bekerjalah secara maksimal.  Inilah kredibilitas yang bisa Anda capai di lingkungan kerja.

Perilaku adalah penentu yang paling berpengaruh

Jangan seperti kucing garong, baik kalau ada maunya.  Banyak janji tapi gak ditepati.  Masyarakat GAK BUTUH bualan.  Macam seperti ini, kasus Satinah.  Apa gak berpikir ya, perhatian masyarakat itu sebagian menuju Satinah, terpidana mati hukuman qisos di Saudi Arabia.  Kalau memang Anda calon pemimpin yang baik, alihkanlah materi, tenaga, dan waktu Anda untuk Satinah, dengan begitu masyarakat akan simpati dengan perilaku Anda, dan menjadikan Anda sebagai orang "terpilih" di hati masyarakat.  Ya memang gak langsung memihak kepada Anda, tapi perilaku mencerminkan bagaimana Anda nanti ketika terpilih menjadi pemimpin.

Berkampanye lah sewajarnya saja

Memang Saya tidak tahu bagaimana carut-marutnya persaingan politik antar parpol.  Tapi, Saya memberikan masukan dari sudut pandang masyarakat / pencoblos.  Saya sampaikan, ingat, seberapa "berkoar" pun Anda berkampanye, pilihan tetap di hati masing-masing orang.  Jadi, berkampanyelah sewajarnya, hati-hati jika memilih orang untuk diajak kampanye, bisa jadi " karena setitik nila, rusak susu sebelanga "

Menang bukanlah tujuan

Menang bukanlah tujuan asli dari jerih payah Anda.  Kenapa ? Jika Anda mengatakan bahwa "MENANG" adalah segalanya, sudah dipastikan, Anda tidak akan peduli dengan rakyat. Kenapa ? Karena tujuan Anda mencalonkan itu adalah untuk ikut berpartisipasi, menjadi pelaku sejarah bagi perkembangan Indonesia ke arah yang lebih baik.  Memang benar, kepentingan parpol adalah kepentingan si pemenang juga, tapi jangan sampai kepentingan parpol mengalahkan kepentingan "Rakyat Indonesia".  Ini memang susah, biasakanlah..

Saya rasa ke-4 poin itu sudah mewakili.  Mudah-mudahan siapapun yang membaca Artikel ini jika dia seorang caleg periode ini atau periode selanjutnya, semoga bisa terbuka pikirannya dan menerima saran dari Saya sebagi seorang partisipan pemilu 2014. Tentu, Saya akan mencoblos partai / caleg / capres yang bisa Saya mengerti dan PAS di hati. :D

Sekian, mudah-mudahan bermanfaat.

Begitulah tentang Kampanye Pemilu 2014 ? Ini Curhat dan Saran dari Saya Sebagai seorang Partisipan. Semoga bermanfaat untuk Anda. Jika ada hal yang ingin ditanyakan, silahkan berkomentar. Dan jika Anda menyukai artikel ini, silahkan klik tombol share di bawah. Terima kasih..! ;)

  • Suka Artikel ini ? Bagikan :

Orang bijak pandai menjaga kata-kata :)